dari ‘Aishah r.a dia berkata:
Ya Rasulullah, apa pendapatmu apabila aku mendapati salah satu malam daripada Lailatul Qadar, apakah yang sepatutnya aku ucapkan. Rasulullah menjawab:
Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Mengasihi untuk mengampun, maka ampunilah aku). - Hadis riwayat Imam Ibnu Majah di dalam Sunannya, no: 3840
Ya Rasulullah, apa pendapatmu apabila aku mendapati salah satu malam daripada Lailatul Qadar, apakah yang sepatutnya aku ucapkan. Rasulullah menjawab:
Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Mengasihi untuk mengampun, maka ampunilah aku). - Hadis riwayat Imam Ibnu Majah di dalam Sunannya, no: 3840
Bilakah Malam Lailatul Qadar ?
Imam Al Ghazali Rahimullah berpendapat malam berlakunya Lailatul Qadar itu boleh dikenali dengan cara yang berikut seperti:-
1) Jika awal Ramadan jatuh pada hari Ahad atau hari Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 29 hb Ramadan.
2) Jika awal Ramadan jatuh pada hari Isnin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 21hb Ramadan.
3) Jika awal Ramadan jatuh pada hari Selasa atau Jumaat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27hb Ramadan.
4) Jika awal Ramadan jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23hb Ramadan.
Lalu bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini ? Nabi shallallahu'alaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu'anhu berkata: Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah" (Hadist hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan" (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu'anhum
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu'anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam, beliau berkata,
"Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan." (HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo' dari Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam:
"Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)" (HR. at-Thobroni dalam al-Mu'jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lazatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan